MengolahUlar Kobra Jadi Produk Berkhasiat. Tempat pemotongan ular kobra milik Wawan yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu itu merupakan satu-satunya toko di Tambun yang mengolah berbagai jenis hewan melata seperti kobra dan sanca menjadi produk olahan berkhasiat dan stamina. Aktivitas pekerja saat berada di tempat pemotongan ular kobra
- Kejadian aneh kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Baik kamu alami sendiri maupun berdasarkan pengalaman orang lain. Nah, kali ini ada foto-foto orang naik hewan-hewan liar atau yang nggak lazim dinaiki orang. Kira-kira kamu bakal ikut-ikutan nggak, ya? Kalau sudah ada larangan dilarang mendekat apalagi menaiki mending jangan lah ya guys! Tapi, 10 foto orang naik hewan liar yang dikutip dari ODDEE, Jumat 29/7 ini benar-benar bikin kamu melongo. Cek, yuk! 1. Beruang. Pria menaiki beruang di jalan di Xingjiang, Jerapah. Pengguna Reddit, Kidballa, mengunggah foto tantenya menaiki jerapah yang terjadi pada tahun Alligator. Penangkaran alligator di California, Amerika Serikat menyediakan jasa menaiki alligator kepada pengunjungnya. Hal ini terjadi sebelum adanya Disneyland. 4. Burung unta. Penangkaran burung unta Cawston di Pasadena, California, Amerika Serikat dibuka pada tahun 1886 oleh Edwin Cawston. Peternakan yang tak jauh dari Los Angeles LA ini adalah peternakan burung unta pertama di dunia. Di sini para pengunjung boleh menaiki burung unta, Singa. Penangkaran singa milik pria bernama Gay dibuka di El Monte, California, sekitar 30 kilometer dari LA. Di sini beberapa singa ikut syuting film Tarzan pada kala itu, sepertinya untuk film Tarzan sekitar tahun 1919-1942, mengingat hanya pada rentang tahun inilah masa pembukaan penangkaran tersebut. Nah, foto di atas, si pemilik penangkaranlah yang berfoto menaiki hewan liar apalagi ya yang nekat naiki orang? KLIK NEXT ya..
Wargakemudian beramai-ramai menangkapnya. Setelah berhasil ditangkap, mulut ular diikat dengan lakban. Tujuannya agar ular tidak menggigit warga. Namun justru ular malah mati. Dikira Makan Manusia, Ular Piton Ditangkap Warga. Sumatera. Berita Sekitar Anda. 21 Juni 2018, 14:11:09 WIB.
Jakarta - Kisah ular vs manusia nan saleh ini disampaikan oleh Syekh Ahmad bin Hijazi Al-Fasyani. Diambil dari kitabnya, Al-Majalisus Saniyah Ahmad bin Hijazi al-fasyani, al-majalisus saniyah fil kalam alal Arba’in An-Nawawiyah. Pada suatu hari ada seorang laki laki bernama Muhammad Ibnu Hamir yang rajin berpuasa pada siang hari dan pada malam hari beribadah qiyamul lail. Suatu saat beliau pergi untuk berburu hewan. Di tengah jalan ada seekor ular mencegatnya lalu terjadilah beberapa dialog. Hasil Judi Bola Piala Dunia untuk Sedekah dan Anak Yatim, Begini Kata Habib Ja’far Jelang Final Piala Dunia 2022, Bagaimana Hukum Mengidolakan Pemain Nonmuslim? Rahasia Kokohnya Pertahanan Tim Maroko dan Momen Haru Bersama Ibu Ular Hai Muhammad! tolong selamatkan aku Ibnu Hamir Dari siapa ? Ular Dari musuhku, dia berbuat jahat kepadaku Ibnu Hamir Musuhmu siapa? Ular Musuhku ada di belakangku Ibnu Hamir Kamu dari golongan umat siapa ? Umar Dari golongan umat Muhammad SAW Seketika Ibnu Hamir membuka selendangnya dan berkata "masuklah ke selendangku saja" Ular Kalau aku di dalam selendang, musuhku akan tahu Ibnu Hamir Lalu apa yang harus aku lakukan Ular jika kamu sudi untuk berbuat baik kepadaku, bukalah mulutmu hingga aku masuk ke sana Ibnu Hamir aku khawatir kamu akan membunuhku Ular Tidak, Demi Allah, aku tidak mungkin tega membunuhmu. Perlahan Ibnu Hamir membuka mulutnya, lalu ular pun masuk kedalam tubuhnya. Setelah Ibnu Hamir meneruskan perjalanan, beliau bertemu dengan seseorang yang membawa parang yang sedang mencari sosok ular yang menjadi musuhnya. Si Musuh Hai Muhammad Ibu Hamir Ada yang bisa aku bantu Si Musuh apa kamu bertemu dengan musuhku ? Ibnu Hamir Musuhmu siapa? Si Musuh Musuhku seekor ukar Ibnu Hamir Maaf aku tidak mengetahuinya Demikian percakapan Ibnu Hamir menutup-nutupi seraya mengucap istighfar 100 kali. Perlahan Ibnu Hamir melangkahkan kakinya meneruskan perjalanan. Setelah cukup jauh si ular pun mengeluarkan kepalanya. Saksikan Video Pilhan iniKeren, 1 Keluarga Tinggal dengan 10 Ular Piton Raksasa di KebumenPengkhianatan UlarUlar Sudahkah musuhku pergi dari sini ? Ibnu Hamir ku lihat kiri kanan, tidak melihat siapapun, jika ingin keluar silahkan ! Ular Hai Muhammad ada dua opsi untukmu sekarang 1 kau pilih aku menghancurkan lipamu dari dalam atau 2 aku lubangi hatimu ini dan aku biarkan dirimu tanpa ruh! Ibnu Hamir Subhanallah, dimana janji yang sudah kau ucapkan? apa kau lupa dengan sumpahmu? Kenapa cepat sekali kamu melupakannya ? Ular kenapa kamu lupa permusuhanku dengan nenek moyangmu. Nabi Adam, dimana aku membuatnya keluar dari surga. Salahmu sendiri, atas dasar apa kamu melakukan kebaikan kepada makhluk yang sepantasnya tidak perlu diperlakukan dengan baik. Ibnu Hamir tak menyangka jawaban keji dari ular sampai sampai dia terpaksa melakukan kebohongan pula. Ibnu hamir Apa kau yakin akan membunuhku ? Ular Iya pasti Ibnu Hamir Kalau begitu tunggu sebentar hingga aku naik ke gunung untuk menyiapkan diri Ular Silahkan berbuat semaumu Lalu ia bergegas naik ke atas gunung di tengah keputusasaan tidak akan ada harapan lagi untuk hidup di dunia sampai di puncak dia berdoa kepada Allah yang artinya “Wahai Allah dzat yang Maha Lembut, Wahai Allah dzat yang Maha Lembut, berlaku lembutlah kepadaku dengan kelembutanmu yang sama. Wahai Allah dzat Yang Maha Lembut, dengan kekuasaanmu yang dengan engkau menguasai arsy, lalu arsy pun tidak mengetahui dimana kekuasaanmu, kecuali tidak engkau lindungi diriku dari kejahatan ular ini”Buah KebaikanIbnu Hamir lalu melanjutkan perjalanannya, seketika itu ada sosok laki lelaki rupawan, berbau harum wangi dan sangat bersih yang menghampirinya. Si Rupawan Salamun alaika, hai Muhammad kenapa engkau terlihat bersedih? Ada apa gerangan ? Ibnu Hamir Wa’alaikassalam, hai saudaraku, musuhku telah berbuat jahat kepadaku Si Rupawan Musuhmu di mana ? Ibnu Hamir Di dalam perutku Kemudian si Rupawan memberikan sesuatu daun hijau seperti daun zaitun kepada Ibnu Hamir sambil berkata "Hai Muhammad kunyahlah daun ini, setelah itu kau telan' Tak diduga ketika Ibnu Hamir mengunyah serta menelannya, si ular berputar-putar di dalam perutnya dan keluar berkeping keping dari arah bawah atau duburnya Menyaksikan kejadian itu, Ibnu Hamir memegang baju si Rupawan dan berkata "Siapa sebenarnya dirimu? dimana Allah telah menyelamatkanku dengan perantara darimu" Si Rupawan apa kamu tidak mengenal diriku Hai Muhammad ? Ibnu Hamir belum Si Rupawan mengertilah wahai Muhammad bin Hamir! saat kamu dianiaya oleh si ular dan kau berdoa dengan doamu tadi, para malaikat mengadu kepada Allah dan mengutus pada diriku untuk menolongmu. Aku adalah Malaikat Ma’ruf yang tinggal di langit ke empat di katakan kepadaku “Pergilah ke surga, ambil daun berwarna hijau dan segera berikan kepada hambaku, Muhammad bin Hamir” Karena itu Muhammad, tetaplah berbuat baik kepada orang lain, karena perbuatan baik itu akan menjaga pelakunya dari keburukan. Meskipun orang tersebut tidak mempedulikannya, namun di sisi Allah SWT kebaikan tidak akan pernah sia-sia. Kisah tersebut mengilhami kepada kita, tentang kebaikan yang telah kita berikan kepada orang lain tidak akan pernah sia-sia. Walaupun orang yang kita berikan kebaikan tidak membalas atau bahkan mereka tidak mengakuinya namun sudah menjadi sunnatullah, kebaikan akan senantiasa dibalas oleh Allah SWT, bahkan kebaikan akan menyelamatkan kita dari arah yang tak terduga. Wallahu a'lam. Penulis Putry Damayanty* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Seorangpria di India dijuluki sebagai ‘manusia ular’ oleh para tetangganya. Seorang pria di India dijuluki sebagai ‘manusia ular’ oleh para tetangganya. Jumat, 15 Oktober 2021;
- Seorang lelaki India dijuluki "manusia ular" oleh rekan-rekannya karena kondisinya yang langka dan mengancam jiwa. Kondisi itu membuat ia berganti kulit setiap minggu. Dia merinci hidup dengan penyakit yang melemahkan dalam sebuah film dokumenter YouTube oleh Rare Shot News. “Anak-anak takut pada saya,” kata Majibar Rehman Malik, 25, dalam klip tersebut. Penduduk asli Bihar, Benggala Barat menderita eritroderma, juga dikenal sebagai dermatitis eksfoliatif umum, peradangan parah dan berpotensi fatal pada sebagian besar area permukaan kulit pasien. Hanya mempengaruhi 1 per orang setiap tahun, penyakit epidermis disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk reaksi merugikan terhadap obat-obatan dan kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti kanker kulit – tetapi juga dapat berkembang secara spontan. Baca Juga Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Ini 5 Bahayanya untuk Kulit Dijuluki Manusia Ular, Lelaki Ini Punya Kulit Bersisik dan Ganti Setiap Seminggu Sekali. Dok YouTube/RareShotsNewsPenderita umumnya mengalami kulit yang sangat merah di sekujur tubuh, bercak merah gatal bersisik dan luka berkerak. Ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan masalah pengaturan suhu tubuh, peningkatan laju metabolisme, dan infeksi yang mengancam jiwa. Diyakini bahwa kondisi Malik, juga dikenal sebagai "sindrom pria merah," dimulai beberapa hari setelah kelahirannya, Jam Press melaporkan. Namun dia mengatakan ketika orang tuanya membawanya ke klinik, “para dokter tidak tahu tentang penyakitnya.” Mereka menyarankan keluarga untuk pergi ke fasilitas yang lebih besar, namun, keluarga tersebut dilaporkan tidak mampu membayar tagihan rumah sakit yang terlalu tinggi. Sebagai akibat dari penderitaannya yang seperti ular, kulit Malik mengelupas setiap beberapa hari, dan dia hampir menutupi kepala hingga kaki dengan bercak bersisik, seperti yang terlihat dalam video. Sementara gejala membaik di musim panas, “di musim dingin kulit menjadi kering dan pecah-pecah,” keluh Malik. Dia kemudian dipaksa untuk meneteskan obat di matanya karena dia tidak bisa berkedip, menurut Jam Press. Baca Juga 5 Penyebab Kulit Tangan Tampak Lebih Tua di Usia Muda dan Cara Mengatasinya Perjuangan tidak hanya fisik Malik, yang dilaporkan memiliki semangat untuk belajar tumbuh dewasa, mengklaim bahwa ketika dia bersekolah, teman-teman sekelasnya menjadi sangat "takut" saat melihatnya sehingga lembaga itu akhirnya mengusirnya.
Adakahanda mencari Manusia Ular Templat bunyi? Pikbest telah menemui 245 besar Manusia Ular royalti kesan bunyi saham percuma. Lebih banyak template royalti percuma Manusia Ular percuma Muat turun untuk kegunaan komersil,sila layari PIKBEST.COM
Kadang kita telah ikhlas mengorbankan waktu, pikiran bahkan harta benda, untuk menolong orang lain, tapi orang yang kita bantu justru memandang sebelah mata, bahkan berbuat jahat kepada kita. Lalu bagaimana kita menyikapinya? Berikut ini kisah ular versus manusia, tentang kebaikan yang tak akan pernah sia-sia. *** Alkisah, ada laki-laki bernama Muhammad Ibnu Hamir yang siang rajin berpuasa dan malam beribadah qiyamul lail. Suatu saat ia pergi berburu hewan. Di tengah perjalanan ada ular yang menghadangnya. Lalu terjadilah dialog di antara keduanya. Si Ular “Hai Muhammad, tolong selamatkan diriku.” Ibnu Hamir “Dari siapa?” Si Ular “Dari musuhku. Dia berbuat jahat kepadaku.” Ibnu Hamir “Musuhmu siapa?” Si Ular “Musuhku ada di belakangku.” Ibnu Hamir “Kamu dari golongan umat siapa?” Ular “Dari umat Muhammad saw.” *** Seketika itu Ibnu Hamir membuka selendangnya dan berkata “Masuk selendang sini aja.” Si Ular “Kalau aku di dalam selendang, musuhku akan tahu.” Ibnu Hamir “Lalu apa yang harus aku lakukan?” Si Ular “Jika kamu sudi berbuat baik kepadaku, bukalah mulutmu hingga aku masuk ke sana.” Ibnu Hamir “Aku khawatir kamu akan membunuhku.” Si Ular “Tidak, demi Allah. Tak mungkin aku tega membunuhmu.” Kemudian Ibnu Hamir perlahan membuka mulutnya, dan Si Ular pun segera masuk ke dalam tubuhnya. *** Setelah Ibnu Hamir meneruskan perjalanan, ia berpapasan dengan orang yang membawa parang yang ternyata adalah musuh di ular. Si Musuh “Hai Muhammad!” Ibnu Hamir “Ada yang bisa ku bantu?” Si Musuh “Apakah kau bertemu dengan musuhku?” Ibnu Hamir “Musuhmu siapa?” Si Musuh “Musuhku seekor ular.” Ibnu Hamir “Maaf aku tidak tahu.” Demikian ucap Ibnu Hamir menutup-nutupi sembari mengucapkan istighfar 100 kali, karena sebenarnya ia mengetahui di mana Si Ular bersembunyi. *** Perlahan Ibnu Hamir melangkahkan kaki meneruskan perjalanan. Setelah cukup jauh Si Ular pun mengeluarkan kepalanya. Si Ular “Sudahkah musuhku pergi dari sini?” Ibnu Hamir “Ku lihat kiri kanan, tiada siapapun. Jika ingin keluar silahkan.” Si Ular “Hai Muhammad, ada dua opsi untukmu. 1 Kau pilih aku hancurkan limpamu dari dalam; atau 2 aku lubangi hatimu ini dan ku biarkan dirimu tanpa ruh!” Ibnu Hamir “Subhanallah … Lho di mana janji yang telah kau ucapkan?” Apakah kau lupa dengan sumpahmu? Kok cepat banget kamu melupakannya?” Si Ular “Mengapa kamu lupa permusuhanku dengan moyangmu, Nabi Adam, dimana aku membuatnya keluar dari surga. Salahmu sendiri, atas dasar apa kau lakukan kebaikan kepada makhluk yang tak sepantasnya diperlakukan secara baik?” Ibnu Hamir tak menyangka jawaban keji dari ular yang telah ditolongnya sampai-sampai terpaksa berbohong pula. Ibnu Hamir “Kau yakin akan membunuhku?” Si Ular “Iya, pasti.” Ibnu Hamir “Kalau gitu, tunggu sebentar hingga aku naik ke gunung untuk menyiapkan diri.” Si Ular “Silahkan berbuat semaumu.” Lalu Muhammad bin Hamir pun naik ke atas gunung di tengah keputusasaan, tak ada harapan lagi untuk hidup di dunia. *** Sesampai di puncak, Ibnu Hamir menatap arah langit sembari berdoa يَا لَطِيفُ، يَا لَطِيفُ، اُلْطُفْ بِي بِلُطْفِكَ الْخَفِيِّ. يَا لَطِيفُ، بِالْقُدْرَةِ الَّتِي اسْتَوَيْتَ بِهَا عَلَى الْعَرْشِ، فَلَمْ يَعْلَم الْعَرْشُ أَيْنَ مُسْتَقِرُّكَ إِلَّا مَا كَفَيْتَنِيْ هَذِهِ الْحَيَّةَ Artinya, “Wahai Allah Dzat Yang Mahalembut, wahai Allah Dzat Yang Mahalembut, berlaku lembutlah kepadaku dengan kelembutan-Mu yang samar. Wahai Allah Dzat Yang Mahalembut, dengan kekuasan-Mu yang denganya Engkau menguasai Arsy’, lalu Arsy pun tidak mengetahui di mana kekuasan-Mu, kecuali tidak Engkau lindungi diriku dari kejahatan ular ini.” *** Ibnu Hamir kemudian melanjutkan jalannya. Tak disangka, seketika itu ada sosok lelaki rupawan, berbau harum wangi, dan sangat bersih, yang menghampirinya. Si Rupawan “Salamun 'alaika, hai Muhammad. Kenapa kau kelihatan sedih? Ada apa gerangan?” Ibnu Hamir “Wa’alaikassalam, hai sudaraku. Musuhku telah berbuat jahat kepadaku.” Si Rupawan “Musuhmu di mana?” Ibnu Hamir “Di dalam perutku.” Sejurus kemudian Si Rupawan itu memberikan suatu daun hijau seperti daun Zaitun kepada Ibnu Hamir, sambil berkata “Hai Muhammad, kunyahlah daun ini. Setelah itu kau telan.” Tak terduga, seketika Ibnu Hamir mengunyah dan menelannya, Si Ular berputar-putar di dalam perutnya dan keluar berkeping-keping dari arah bawah atau duburnya. Menyaksikan keajaiban itu, Ibnu Hamir memegang baju Si Rupawan dan bertanya “Siapa sebenarnya dirimu, dimana Allah telah menyelamatkanku dengan perantara dirimu?" "Apakah kamu belum kenal diriku, hai Muhammad?”, kata Si Rupawan setelah sebelumnya tertawa karena ketidaktahuan Ibnu Hamir. Ibnu Hamir “Belum.” Si Rupawan “Mengertilah wahai Muhammad bin Hamir! Saat kau dianiaya oleh Si Ular dan kau berdoa dengan doa tadi, para malaikat di langit mengadu kepada Allah swt dan Allah pun segera mengutus diriku datang menolongmu. Aku adalah malaikat Ma’ruf yang tinggal di langit keempat. Dikatakan kepadaku 'Pergilah ke Surga, ambil daun berwarna hijau, dan segera berikan kepada hamba-Ku, Muhammad bin Hamir.' Karena itu, wahai Muhammad, tetaplah berbuat baik kepada orang lain. Karena perbuatan baik itu akan menjaga pelakunya dari keburukan. Meskipun orang yang dibaiki—atau diperlakukan secara baik—tidak memedulikannya, namun di sisi Allah kebaikan tidak akan pernah akan tersia-sia." *** Demikian kisah ini disampaikan oleh Syekh Ahmad bin Hijazi al-Fasyani. Kisah ini secara persis dapat disimak dalam kitabnya al-Majalisus Saniyyah. Ahmad bin Hijazi al-Fasyani, al-Majalisus Saniyah fil Kalam 'alal Arba'in An-Nawawiyah, [Semarang, Maktabah al-Alawiyah], halaman 40. Kisah tersebut mengilhami kepada kita, kebaikan kita kepada orang lain tidak akan pernah sia-sia. Walaupun orang yang diberi kebaikan tidak membalas, atau bahkan ia tidak mengakuinya, namun sudah menjadi sunnatullah, kebaikan pasti akan dibalas oleh Allah swt. Kebaikan tidak akan pernah sia-sia. Bahkan kebaikan akan menyelamatkan kita dari arah yang tidak terduga. Wallahu a’lam. Ustadz Bisri Mahfudh, Alumni Pondok Pesantren API Tegalrejo
Meskipada usia 60-an baru naik haji, Tucic mengaku sama sekali tidak kesulitan membiayai perjalanan haji untuk dirinya dan istrinya. Umat Hindu India Rayakan Festival Ular Paling Populer . 1 Sekjen PBB Peringatkan “Kemusnahan Umat Manusia oleh Senjata Nuklir” 2 Begini Cara CIA Mengidentifikasi dan Membunuh Pemimpin Al Qaeda Zawahiri 3
Jakarta - Umat muslim di seluruh dunia pastilah berbeda latar belakang, termasuk juga pasti terdapat perbedaan latar belakang ekonomi. Mereka yang berasal dari golongan ekonomi tinggi atau mampu biasanya sangat menginginkan untuk selalu melaksanakan perjalanan haji setiap tahunnya. Namun, kini pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah calon haji setiap tahunnya. Meski begitu, masih saja peraturan itu dilanggar oleh calon jemaah haji dari golongan mampu tersebut yang mempunyai banyak cara mengadakan perjalanan haji setiap tahunnya. Banyak dari mereka yang beralasan menginginkan pahala haji setiap tahunnya semasa dirinya mampu dan tidak melanggar aturan syariat serta hanya melanggar aturan buatan manusia. Dilansir buku 100 Tanya-Jawab Haji & Umrah karya Yusuf Al Qaradhawi, peraturan yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan urusan-urusan haji itu wajib ditaati. Karena Allah SWT mewajibkan kita untuk mentaati pemerintah dalam masalah kebaikan. "Hai orang orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan ulil amri pemimpin diantara kamu" dikutip dari Alquran surat An Nisa ayat 59. Itulah yang juga diisyaratkan dalam Alquran tentang pembatasan ibadah haji. "Dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik" dikutip dari Alquran surat Al Muntahanah ayat 12. Pembatasan jangka waktu lima tahun untuk setiap dua kali ibadah haji bagi penduduk Makkah, serta pembatasan kuota calon haji bagi setiap negara, jelas termasuk kebijakan positif. Karena, tujuan pembatasannya ialah untuk mengurangi kepadatan jumlah jemaah haji. Mereka harus berdesak-desakan, terutama di Baitullah Al Haram. Dengan kebijakan ini, mereka yang datang dari seluruh penjuru dunia yang sangat jauh bisa menunaikan amalan haji dengan mudah. Juga untuk memberi kesempatan kepada sejumlah besar kaum muslim di seluruh penjuru dunia yang belum menunaikan kewajiban ibadah haji. Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini2 juta calon haji mengelilingi Kakbah dalam rangkaian ibadah Haji 2018. Tahun ini lebih dari calon haji berangkat dari Indonesia.2022 Catatan: SinemArt pernah menayangkan beberapa sinetron dengan menampilkan label lain, seperti Surya Citra Pictures (SCTV, 2003), Lenza Film (SCTV & RCTI, 2004), Pop Soaps Productions (GTV, 2005), dan MNC Pictures (MNCTV, 2016). JAKARTA - Para mufasir menyatakan bahwa ular masuk dalam kelompok hewan yang boleh dibunuh meski sedang dalam kondisi berihram haji atau umrah. Ular tidak masuk dalam golongan hewan yang Allah haramkan membunuhnya kepada orang yang sedang berihram dalam ayat berikut."Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu membunuh hewan buruan, ketika kamu sedang ihram haji atau umrah. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan hewan ternak yang sepadan dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai hadyu yang dibawa ke Kabah, atau kafarat membayar tebusan dengan memberi makan kepada orang-orang miskin, atau berpuasa, seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, agar dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan barangsiapa kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Dan Allah Mahaperkasa, memiliki kekuasaan untuk menyiksa. al-Ma'idah 95Ular banyak disebut juga dalam banyak hadis, baik sebagai hewan nyata maupun sebagai tamsil. Ada lima hewan bertabiat buruk yang boleh dibunuh di tanah halal maupun di tanah haram. Mereka itu adalah ular, burung gagak berbulu campuran antara hitam dan putih, tikus, anjing ganas, dan kalajengking. Riwayat Muslim dari A'isyah. Ular disebut dalam hadis yang mengisahkan peristiwa ketika para sahabat yang sedang mendengarkan Surah al-Mursalat diucapkan oleh itu Nabi dan para sahabatnya sedang berada di dalam gua. Pada waktu itu juga turun sebuah surah al sahabat mendengarnya secara langsung dari bibir Rasulullah, tiba-tiba seekor ular keluar dari liangnya. Rasulullah berkata, “Ayo, bunuhlah ular itu!”Para shahabat kemudian bergegas mengejarnya, namun hewan itu sudah telanjur kabur. Rasulullah pun bersabda, “Ia telah diselamatkan dari gangguan kalian, seperti halnya kalian telah diselamatkan dari gangguannya.”Riwayat al-Bukhari dari Ibnu Mas'ud.Dalam kisah ini Nabi mengingatkan bahwa di dalam hati manusia masih banyak niat jahat. Nabi juga melarang membunuh ular yang hidup di dalam dari Abus-Sa'ib, mantan budak Hisyam bin Zuhrah, bahwa suatu hari ia bertandang ke kediaman Abu Sa'id al-Khudri. Saat tiba di rumah Abu Said sedang shalat. Karena itu dia duduk menunggunya menyelesaikan Abus-Sa'ib mendengar sebuah gerakan dari arah kayu penyangga atap di dalam rumah tersebut. Dia menoleh dan melihat seekor ular di pun bergegas mendekatinya dengan maksud membunuhnya. Abu Sa'id yang masih salat ketika itu memberi isyarat kepadanya agar duduk, membiarkan begitu saja ular tersebut. Dia pun shalat, Abu Said menunjuk ke arah sebuah rumah di tengah perkampungan, sambil berkata, “Tidakkah kaulihat rumah di sana itu?” “Ya, aku lihat,” jawabku. Ia melanjutkan perkataannya, “Dulu di rumah itu tinggal seorang pemuda yang baru saja melangsungkan pernikahan. Ketika itu kami termasuk pemuda itu sedang pergi bersama Rasulullah sebagai tentara pada Perang suatu siang yang terik pemuda itu meminta izin kepada Rasulullah untuk pulang menemui istrinya. Beliau pun mengizinkannya pulang. “Bawalah senjatamu! Aku khawatir Bani Quraizah akan membunuhmu.” pesan pemuda itu. Tak berapa jauh dari rumahnya ia mendapati istrinya sedang berdiri di antara dua pintu pintu rumahnya dan pintu tetangganya. Melihat kejadian tersebut, marahlah ia. Ia hampir saja melemparkan tombaknya ke arah istrinya karena terbakar semuanya benar-benar terjadi, istrinya berteriak, “Jangan kaulempar tombakmu. Masuklah lebih dulu ke rumah, maka engkau akan tahu apa yang memaksaku keluar rumah!” Ia lalu masuk rumah, dan ia melihat seekor ular melingkarkan tubuhnya di atas cepat ia menusuk tubuh ular itu dengan tombaknya hingga tembus. Ia pun menenteng ular itu keluar rumah, ketika tiba-tiba ular itu meronta dan menggigit sang pemuda.Tidak diketahui apakah ular atau pemuda itu yang lebih dahulu tewas. Lalu kami menghadap Rasulullah dan menceritakan apa yang terjadi. Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar Ia menghidupkannya kembali!” minta menjawab, “Sungguh, di Madinah ini ada sekelompok jin yang sudah masuk Islam. Jika kalian melihat salah satu dari mereka dalam wujud ular maka usirlah ia dengan halus selama tiga hari. Bila setelah tiga hari ia tetap saja enggan meninggalkan rumah, bunuhlah ia karena hewan yang demikian itu adalah setan!”.Melalui hadis berikut Nabi menganjurkan para sahabatnya untuk hanya membunuh ular yang berekor buntung dengan dua lajur putih memanjang di mendengar bahwa Rasulullah melarang kami membunuh ular yang ada di dalam rumah, kecuali ular yang berekor pendek atau yang putus ekornya dan mempunyai dua garis lurus berwarna putih di punggungnya. Ular yang seperti ini mampu membutakan mata manusia dan membunuh janin di dalam kandungan ibu hamil. Riwayat Muslim dan Ahmad dari Abu Lubabah al-AnsariUlar juga digambarkan sebagai makhluk yang akan muncul pada Hari Kebangkitan. Mereka yang lalai dalam berzakat akan diikuti terus dan dipatuk oleh ular belang dengan dua taring yang mengerikan Barang siapa diberi Allah harta, lalu ia tidak menunaikan zakatnya, maka harta itu akan diubah wujudnya oleh Allah menjadi ular belang yang memiliki dua taring. Ular itu akan mematuknya dan menggigitnya erat dengan dua sisi mulutnya, sambil berkata, “Aku adalah hartamu. Aku adalah simpananmu.” Lalu ular itu pun membaca ayat, “Janganlah sekali-kali orang yang kikir... hingga akhir ayat.” Riwayat al-Bukhari dari AbuHurairah. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini 6Pz8Jq.